Asslamualaikum wr wb
Mungkin ini sebuah perasaan yang saya rasakan akhir-akhir ini dan saya
akan mencoba mengungkapkan perasaan itu melalui tulisan ini.
Yang pertama, saya ingin berbicara sebagai seorang muslim, kalian
semua pasti taulaah sebagai seorang muslim apasih kewajiban kalian, semacam
ibadah sholat, baca alquran, puasa, belajar, dll. Kemudian yang saya herankan
kenapa sih kebanyakan orang itu atau teman-teman kalian sendiri lah, menganggap
orang yang melakukan itu semua disebut ALIM
dan kita sering mendengar hal itu bukan?, padahal kata alim sendiri itu artinya
orang yang berilmu (koreksi saya kalo salah), lantas kenapa sebagian kalian
menyebut orang yang menjalankan kegiatan tersebut disebut dengan ALIM,
sebagaimana kita tahu bahwa kegiatan tersebut itu adalah KEWAJIBAN kita sebagai SEORANG
MUSLIM!! , kalo kita belum bisa menjalankan kewajiban tersebut maka yang
kita lakukan yaa CONTOH mereka yang
sudah berusaha untuk menjalankannya bukan malah memberikan berbagai macam
pujian, karena pujian itu akibatnya begitu besar dan dapat menjerumuskan
seseorang kedalam keburukan. Kemudian ada lagi istilah islam ekstrimis,
sebenrnya apasih arti kata itu??? Kata “ekstrimis” disini seakan-akan
memberikan kesan yang negatif disebagian orang, mungkin ada orang yang
berpendapat bahwa islmam ekstrimis tuh
islam yang biasanya pake celana cingkrang, punya jenggot, dan segala macamnya,
terus Nabi Muhammad SAW mau kalian sebut dengan julukan islam ekstrimis juga?? Nah
disinilah yang perlu kita pahami bahwa kewajiban sebagai seorang muslim yaa BELAJAR!!, bukan hanya belajar masalah
eksak, ekonomi, atau ilmu-ilmu dunia lainnya, tapi yaa ilmu agama kalian
sendiri. Karena sudah banyak orang yang berkomentar, memberikan tanggapan,
kritik , dengan pendek akal pikiran mereka yang terbatas tentang fenomena yang
terjadi akhir-akhir ini, contohnya seperti Al-maidah ayat 51. Kenapa kok saya
bilang pendek akal yang terbatas, karena saya melihat terlalu banyak orang yang
berkomentar tentang hal itu namun tidak didasari dengan pengetahuan agama
mereka sendiri, dan mereka cuma menjadi seorang muslim dari lahir dan merasa
tidak perlu belajar lagi tentang islam itu sendiri dan merasa sudah pantas
untuk menanggapi kejadian tersebut, padahal kebanyakan dari mereka bisa disebut
sebagai orang-orang fasik (istilahnya islam KTP, tolong benarkan kalo saya
salah). Padahal kalo menurut saya,
kejadian tersebut merupakan suatu pelajaran yang begitu besar hikmahnya yaitu
kita diingatkan oleh Allah SWT untuk mempelajari lagi Al-quran, jangan sampai
lupa bahwa Al-quran itu pedoman hidup kita sebagai seorang muslim, jangan
sampai seroang non-muslim dengan mudahnya merubah pikiran kita dengan sepotong
ayat tersebut. Tapi sebagian teman saya
sendiri sudah ada yang pikirannya mulai berubah kearah yang tidak diharapkan
sebagai seorang muslim, contohnya seperti ada yang berkomentar “ ormas –ormas
yang menggunakan sistem islam mah bullshit!!”,
terus ada lagi “aah gapercaya gue kalo alquran ngelarang kita milih
pemimpin nonmuslim”.….
Jeng jengg… selamat datang
wahai saudaraku di dunia yang mungkin memang sudah menuju akhir zaman, dengan
mudahnya seorang muslim berucap seperti perkataan-perkataan diatas layaknya
mereka menguasai ke 4 madzhab. Saran saya tidak perlu lah kalian ikut-ikutan
mengomentari apa itu FP*, lalu siapa itu H***b R****q, selama kalian belum mau
untuk mendalami ilmu agama kalian sendiri, dan perlu dipahami mereka itu juga
sama-sama manusia, dimana tempatnya salah dan lupa, so.. wajar aja kalo mereka
khilaf. Sesuai dengan hadits berikut
Anas Bin Malik radhiyallahu
'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap anak Adam sering melakukan dosa
dan sebaik-baiknya orang yang melakukan dosa adalah orang-orang yang
bertaubat". HR. Ibnu Majah, no. 4251, dan dihasankan oleh Al-Albani.
Sangat disayangkan memang generasi muda sekarang lebih banyak percaya akan berita yang ada di media sosial daripada pedoman hidupnya sendiri. Mereka (generasi medsos) selalu ragu ketika mendengar sebuah hadits yang coba disampaikan seseorang jika hadits tersebut disampaikan dengan bahasa Indonesia atau tidak ada sanatnya, tapi keraguan tersebut sangat tidak salah dan memang harusnya mereka ragu, yang SALAH adalah ketika mereka tidak mencoba mencari fakta berita yang mereka terima dari media sosial dan hanya ditelan mentah-mentah begitu saja, kemudian ada perasaan bangga bahwa mereka merasa UP TO DATE sama berita. Memang ironi sekali banyak orang muslim yang masih belum memahami siapa dirinya sebenarnya, untuk apa mereka dilahirkan sebagai muslim, dimana mereka harus belajar, kapan mereka harus dituntut untuk menjadi imam atau istri, dan 5W+1H lainnya. Padahal akan sangat berbeda sekali rasanya ketika orang yang hanya sekedar sholat dibandingkan dengan orang yang sholat dengan mengetahui ilmu sholat itu sendiri. Maka jangan pernah takut untuk belajar ilmu agamamu sendiri.
Sangat disayangkan memang generasi muda sekarang lebih banyak percaya akan berita yang ada di media sosial daripada pedoman hidupnya sendiri. Mereka (generasi medsos) selalu ragu ketika mendengar sebuah hadits yang coba disampaikan seseorang jika hadits tersebut disampaikan dengan bahasa Indonesia atau tidak ada sanatnya, tapi keraguan tersebut sangat tidak salah dan memang harusnya mereka ragu, yang SALAH adalah ketika mereka tidak mencoba mencari fakta berita yang mereka terima dari media sosial dan hanya ditelan mentah-mentah begitu saja, kemudian ada perasaan bangga bahwa mereka merasa UP TO DATE sama berita. Memang ironi sekali banyak orang muslim yang masih belum memahami siapa dirinya sebenarnya, untuk apa mereka dilahirkan sebagai muslim, dimana mereka harus belajar, kapan mereka harus dituntut untuk menjadi imam atau istri, dan 5W+1H lainnya. Padahal akan sangat berbeda sekali rasanya ketika orang yang hanya sekedar sholat dibandingkan dengan orang yang sholat dengan mengetahui ilmu sholat itu sendiri. Maka jangan pernah takut untuk belajar ilmu agamamu sendiri.
Melalui tulisan ini saya mencoba menasehati diri saya sendiri
khususnya, kemudian harapannya pikiran teman-teman terbuka untuk mempelajari
dan memperdalam ilmu agama tercinta kita semua, terlebih lagi bagi orang-orang
yang masih takut untuk mencari guru atau ustadz yang sekiranya bisa jadi
panutan, kalian bisa minta tolong carikan ke teman yang sekiranya kalian
percayai (teman yang kalian anggap ilmu agamanya lebih dari kalian). Mungkin
cukup sekian, kurang lebihnya mohon maaf apabila dalam tulisan ini banyak
kesalahan dan kekuranagan. Saya selaku penulis sangat menerima kritik, koreksi,
saran, dari teman-teman sekalian. TERIMAKASIH
Wassalamualaikum Wr. Wb
--Hanif Assyarify--