UNSUR INTRINSIK
A. Tema
Novel ini memiliki tema tentang pendidikan, dan sebuah kerja keras yang menghasilkan kesuksesan.
Hal ini dapat dibuktikan dari halaman awal, yaitu kutipan dari imam syafi'i dan kalimat "MAN JADDA WAJADA" , yang di teriakan ustad salman pada awal pertemuan alif di PM, arti dari man jadda wajadda sendiri adalah siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil [Hlm : 40-41}
B. Penokohan
1. Amak
- Ramah kepada siapa saja. ["Mukanya selalu mengibarkan senyum ke siapa saja" (hlm : 6)]
- Peduli kepada peradaban islam di masa depan. ["Amak ingin memberikan anak yang terbaik untuk kepentingan agama. Ini tugas mulia untuk akhirat" (hlm : 9)]
- Penyayang ["kasih sayang amak...." (hlm : 11)]
2. Ayah
- Peduli dan setia kepada anaknya. ["Saya mau mengantar anak..." (hlm : 19)]
- Orang yang Amanah ["Amanat dai jamaah surau untuk membeli sapi..." (hlm : 91)]
3. Alif
- Penurut dan patuh ["selama ini aku anak penurut" (hlm : 11)}
- Tidak konsisten terhadap pilihan [" aku sendiri belum yakin betul terhadap keputusan ini" (hlm : 13)]
4. Dulmajid
- Mandiri ["Tentu saja aku datang sendiri" (hlm : 27)]
- Rajin belajar ["Animo belajarnya memang maut" (hlm : 46)]
- Setia kawan ["...paling setia kawan yang aku kenal" (hlm : 46)]
5. Raja Lubis
- Percaya diri ["maju dengan penuh percaya diri" (hlm : 44)]
- Rajin membaca["hobi utamanya membaca buku" (hlm : 45)]
- Mau berbagi ["...dia tidak pelit dengan informasi" (hlm : 61)]
6. Said
- Berpikiran dewasa ["dia yang paling dewasa di antara kami" (hlm : 45)]
- kurang percaya diri ["dia memang tidak terlalu pede..." (hlm : 206)]
7. Baso
- Orang yang agamis ["saya ingin mendalami agama islam dan menjadi penghapal Al-Quran" (hlm : 46)]
- Orang yang sangat peduli ["....merawat nenek dan pulang, mungkin selamanya..." (hlm : 362)]
- Berbakti kepada orangtua ["motivasi besar menghapal Al-Quran adalah pengabdian kepada orangtua" (hlm : 363)]
8. Atang
- Orang yang menepati janji ["susuai janji, Atang yang membayari ongkos"(hlm : 221)]
- Humoris ["memasukkan berbagai macam guyon sunda yang membuat hadirin terpingkal-pingkal" (hlm : 220]
C. Latar
1. Tempat
- Pondok Madani ["selamat datang di pondok madani" (hlm : 30)]
- Aula ["murid-murid berbndong-bondong memenuhi aula" (hlm : 48)]
- Lapangan ["masing-masing melintasi lapangan besar..." (hlm : 62)]
- Kamar ["pintu kayu kamar bergetar-getar digedornya" (hlm : 84)]
- Menara ["Di bawah bayangan menara ini kami lewatkan waktu...." (hlm : 94)]
- Kelas ["Ustad Salman masuk kelas..." (hlm : 105)]
- Bandung ["kami telah masuk Bandung..." (hlm : 218)]
2. Waktu
- Sore hari ["matahari telah tergelincir di ufuk..." (hlm : 62)]
- pagi hari ["rasanya udara pagi lebih segar...." (hlm : 127)]
- Malam hari [malam ini untuk pertama kalinya kami..." (hlm : 238)]
- Din hari ["sekitar jam dua pagi..." (hlm : 244)]
3. Suasana
- Menegangkan ["kami mendengar suara orang berteriak dan bunyi kaki berlarimendekat ke arah kami" (hlm : 246)]
- Bahagia ["kami senang bisa menangkap pencuri dan lebih senang lagi lepas dari kewajiban jadi jasus" (hlm : 249)]
- Gelisah ["kegelisahanku yang naik turun..." (hlm : 369)]
D. Alur/Plot
Alur yang digunakan adalah alur campuran.
1. Eksposisi
3. Komplikasi
4. Klimaks
5. Antiklimaks
6. Resolusi
Alur yang digunakan adalah alur campuran.
1. Eksposisi
- kisah berawal dari seorang wartawan VOA, yang sedang berada di Washington DC. Wartawan itu bernama Alif Fikri. tanpa disengaja ia mengecek laptopnya dan tiba-tiba ada pesan masuk dari seorang yang bernama Batutah. Setelah berbalas-balas esan, teryata dia adalah teman lama Alif dari sekolah lamanya yaitu Pondok Madani.
2. Intrik
- Alif tidak ingin bersekolah di sekolah madrastah ataupun pesantren, sedangkan Amaknya tidak rela jika Alif masuk sekolah SMA umum, karena Amaknya ingin anak laki-lakinya bersekolah agama, dan menjadikan anaknya menjadi pemmpin agama di masa depan, seperti Buya Hamka.
3. Komplikasi
- Baso bercerita kepada teman-teman shahibul menara, bawa sepertinya ia harus meninggalkan PM duluan dibandingkan dengan teman-teman yang lain, karena ia harus merawat neneknya yang sedang sakit parah. Akhrnya paman Latimbang menjemput Baso yang berada di PM, dan Baso pun harus meninggalkan PM untuk selamanya.
4. Klimaks
- Ustadz Torik begitu marah ketika mendengar bahwa ada siswa yang pergi dari PM tanpa izin terlebih dahulu. Mera itu adalah Said, Alif, dan Atang. sebelum itu, mereka meminta izin ke Ponorogo untuk mencari barang, tetapi barang itu tidak ada, dan mereka pun harus pergi ke Surabaya untuk mendapatkan barang tersebut. Akhirnya mereka bertiga diberikan hukuman yang sangat berat, yaitu dicukur habis rambutnya.
5. Antiklimaks
- Seluruh siswa PM kelas 6, telah berhasil menyelesaikan ulangan akhir, untuk menentukan kelulusan meraka. Kemudian meraka semua pun berisah, begitu juga dengan shahibul menara yang akan menempuh jalannya masing-masing untuk mewujudkan impian meraka.
6. Resolusi
- Shahibul menaratelah mencapai impiannya masing-masing dan berencana akan melakukan reuinian setelah tidak bertemu selama bertahun-tahun.
E. Gaya Bahasa
1. Hiperbola
- "Kami bisa makan bagai kesurupan" (hlm : 122)
- "Kiai Rais telah menyetrum 3000 murid kesayangannya" (hlm : 190)
2. Personifikasi
- "wajah dingin mencucuk tulang..." (hlm : 2)
- "Jantungku melonjak-lonjak girang" (hlm : 5)
- "Cerita Kiai Rais terus berputar di kepalaku" (hlm : 142)
- "sejak dari pagi buta..." (hlm : 214)
3. Asosiasi
- "kami seperti sekawanan tentara yang terjebak..." (hlm : 64)
- "Mukanya dingin seperti besi" (hlm : 124)
F. Sudut Pandang
Dalam novel Negeri 5 Menara, si penulis menggunakan orang pertama sebagai pelaku utama, karena menggunakan kata ganti orang pertama yaitu "AKU".
G. Amanat
Cerita negeri 5 menara memberikan pesan moral pendidikan yang sangat dalam. Kita harus bersungguh - sungguh dan bekerja keras untuk meraih impian kita dan mencapai kesuksesan kita, tapi dibalik kesuksesan tersebut ada doa dari kedua orangtua kita, jadi kita juga harus serta-merta menghormati dan berbakti kepada orangtua.
Dalam novel Negeri 5 Menara, si penulis menggunakan orang pertama sebagai pelaku utama, karena menggunakan kata ganti orang pertama yaitu "AKU".
G. Amanat
Cerita negeri 5 menara memberikan pesan moral pendidikan yang sangat dalam. Kita harus bersungguh - sungguh dan bekerja keras untuk meraih impian kita dan mencapai kesuksesan kita, tapi dibalik kesuksesan tersebut ada doa dari kedua orangtua kita, jadi kita juga harus serta-merta menghormati dan berbakti kepada orangtua.
Terimakasih atas postingannya, saya sangat terbantu.
BalasHapusterima kasih, sangat membantu
BalasHapusMasukkan komentar Anda...bagus...teerima kasih
BalasHapusMembantu dalam mengerjakan tugas di sekolah
BalasHapusTerimakasih sangat membantu
BalasHapusTerimakasih banyak
BalasHapusbagus sekali, lanjutkan mas. ijin copas mas
BalasHapusTerima kasih banyak,
BalasHapusSaya jadi terbantu😄
Terimakasih sekali, ini sangat membantu
BalasHapusTq Gan����
BalasHapusY
BalasHapussyukron katsiroom yaa shoohibii :)
BalasHapusUhh membantu bangettttttttttttt
BalasHapusTerimakasih sangat membantu sekali!!! ~\(≧▽≦)/~
BalasHapusTerimakasih banyak kak sangat membantu
BalasHapusboimau yandry
BalasHapusTerima kasih sangat membantu PR saya
BalasHapus