Selasa, 14 Februari 2017

RENUNGAN

Asslamualaikum wr wb

Mungkin ini sebuah perasaan yang saya rasakan akhir-akhir ini dan saya akan mencoba mengungkapkan perasaan itu melalui tulisan ini.

Yang pertama, saya ingin berbicara sebagai seorang muslim, kalian semua pasti taulaah sebagai seorang muslim apasih kewajiban kalian, semacam ibadah sholat, baca alquran, puasa, belajar, dll. Kemudian yang saya herankan kenapa sih kebanyakan orang itu atau teman-teman kalian sendiri lah, menganggap orang yang melakukan itu semua disebut ALIM dan kita sering mendengar hal itu bukan?, padahal kata alim sendiri itu artinya orang yang berilmu (koreksi saya kalo salah), lantas kenapa sebagian kalian menyebut orang yang menjalankan kegiatan tersebut disebut dengan ALIM, sebagaimana kita tahu bahwa kegiatan tersebut itu adalah KEWAJIBAN kita sebagai SEORANG MUSLIM!! , kalo kita belum bisa menjalankan kewajiban tersebut maka yang kita lakukan yaa CONTOH mereka yang sudah berusaha untuk menjalankannya bukan malah memberikan berbagai macam pujian, karena pujian itu akibatnya begitu besar dan dapat menjerumuskan seseorang kedalam keburukan. Kemudian ada lagi istilah islam ekstrimis, sebenrnya apasih arti kata itu??? Kata “ekstrimis” disini seakan-akan memberikan kesan yang negatif disebagian orang, mungkin ada orang yang berpendapat bahwa  islmam ekstrimis tuh islam yang biasanya pake celana cingkrang, punya jenggot, dan segala macamnya, terus Nabi Muhammad SAW mau kalian sebut dengan julukan islam ekstrimis juga?? Nah disinilah yang perlu kita pahami bahwa kewajiban sebagai seorang muslim yaa BELAJAR!!, bukan hanya belajar masalah eksak, ekonomi, atau ilmu-ilmu dunia lainnya, tapi yaa ilmu agama kalian sendiri. Karena sudah banyak orang yang berkomentar, memberikan tanggapan, kritik , dengan pendek akal pikiran mereka yang terbatas tentang fenomena yang terjadi akhir-akhir ini, contohnya seperti Al-maidah ayat 51. Kenapa kok saya bilang pendek akal yang terbatas, karena saya melihat terlalu banyak orang yang berkomentar tentang hal itu namun tidak didasari dengan pengetahuan agama mereka sendiri, dan mereka cuma menjadi seorang muslim dari lahir dan merasa tidak perlu belajar lagi tentang islam itu sendiri dan merasa sudah pantas untuk menanggapi kejadian tersebut, padahal kebanyakan dari mereka bisa disebut sebagai orang-orang fasik (istilahnya islam KTP, tolong benarkan kalo saya salah).  Padahal kalo menurut saya, kejadian tersebut merupakan suatu pelajaran yang begitu besar hikmahnya yaitu kita diingatkan oleh Allah SWT untuk mempelajari lagi Al-quran, jangan sampai lupa bahwa Al-quran itu pedoman hidup kita sebagai seorang muslim, jangan sampai seroang non-muslim dengan mudahnya merubah pikiran kita dengan sepotong ayat tersebut.  Tapi sebagian teman saya sendiri sudah ada yang pikirannya mulai berubah kearah yang tidak diharapkan sebagai seorang muslim, contohnya seperti ada yang berkomentar “ ormas –ormas yang menggunakan sistem islam mah bullshit!!”,  terus ada lagi “aah gapercaya gue kalo alquran ngelarang kita milih pemimpin nonmuslim”.….

Jeng jengg…  selamat datang wahai saudaraku di dunia yang mungkin memang sudah menuju akhir zaman, dengan mudahnya seorang muslim berucap seperti perkataan-perkataan diatas layaknya mereka menguasai ke 4 madzhab. Saran saya tidak perlu lah kalian ikut-ikutan mengomentari apa itu FP*, lalu siapa itu H***b R****q, selama kalian belum mau untuk mendalami ilmu agama kalian sendiri, dan perlu dipahami mereka itu juga sama-sama manusia, dimana tempatnya salah dan lupa, so.. wajar aja kalo mereka khilaf. Sesuai dengan hadits berikut


Anas Bin Malik radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  "Setiap anak Adam sering melakukan dosa dan sebaik-baiknya orang yang melakukan dosa adalah orang-orang yang bertaubat". HR. Ibnu Majah, no. 4251, dan dihasankan oleh Al-Albani.

Sangat disayangkan memang generasi muda sekarang lebih banyak percaya akan berita yang ada di media sosial daripada pedoman hidupnya sendiri. Mereka (generasi medsos) selalu ragu ketika mendengar sebuah hadits yang coba disampaikan seseorang jika hadits tersebut disampaikan dengan bahasa Indonesia atau tidak ada sanatnya, tapi keraguan tersebut sangat tidak salah dan memang harusnya mereka ragu, yang SALAH adalah ketika mereka tidak mencoba mencari fakta berita yang mereka terima dari media sosial dan hanya ditelan mentah-mentah begitu saja, kemudian ada perasaan bangga bahwa mereka merasa UP TO DATE sama berita. Memang ironi sekali banyak orang muslim yang masih belum memahami siapa dirinya sebenarnya, untuk apa mereka dilahirkan sebagai muslim, dimana mereka harus belajar, kapan mereka harus dituntut untuk menjadi imam atau istri, dan 5W+1H lainnya. Padahal akan sangat berbeda sekali rasanya ketika orang yang hanya sekedar sholat dibandingkan dengan orang yang sholat dengan mengetahui ilmu sholat itu sendiri. Maka jangan pernah takut untuk belajar ilmu agamamu sendiri.

Melalui tulisan ini saya mencoba menasehati diri saya sendiri khususnya, kemudian harapannya pikiran teman-teman terbuka untuk mempelajari dan memperdalam ilmu agama tercinta kita semua, terlebih lagi bagi orang-orang yang masih takut untuk mencari guru atau ustadz yang sekiranya bisa jadi panutan, kalian bisa minta tolong carikan ke teman yang sekiranya kalian percayai (teman yang kalian anggap ilmu agamanya lebih dari kalian). Mungkin cukup sekian, kurang lebihnya mohon maaf apabila dalam tulisan ini banyak kesalahan dan kekuranagan. Saya selaku penulis sangat menerima kritik, koreksi, saran, dari teman-teman sekalian. TERIMAKASIH


Wassalamualaikum Wr. Wb

--Hanif Assyarify--